BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Sedikit sekali perbedaan antara
perkembangan dan pertumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu
koordinasi yang baik dari banyak peristiwa pada tahap yang berbeda, yaitu dari
tahap biofisika ke tahap organisme dan menghasilkan suatu organisme yang utuh
dan lengkap. Prosesnya sangat kompleks dan banyak cara berbeda untuk dapat
memahaminya.
Pemahaman kita terhadap perkembangan
tumbuh dengan cepat, tetapi banyak aspek merupakan subyek yang di perdebatkan
atau belum di ketahui. Untuk hal-hal seperti ini masih banyak
pertanyaan-pertanyaan yang sampai sekarang belum terjawab.
Kita dapat memisahkan konsep pertumbuhan
dan perkembangan. Pertumbuhan selalu menunjukkan suatu pertambahan dalam ukuran
dengan menghilangkan konsep-konsep yang menyangkut perubahan kualitas seperti
halnya pengertian mencapai ukuran penuh atau kedewasaan, yang tidak relevan
dengan pengertian proses pertambahan. Meskipun demikian konsep sederhana
mengenai pertambahan ukuran mengalami kesukaran juga karena banyak cara untuk
mengukurnya. Pertumbuhan dapat di ukur sebagai pertambahan panjang, lebar, atau
luas, tetapi dapat pula di ukur berdasarkan pertambahan volume, masa atau
berat. Setiap parameter ini menggambarkan sesuatu yang berbeda dan jarang
adanya hubungan sederhana antara mereka dalam organisme yang sedang tumbuh. Hal
ini disebabkan pertumbuhan sering terjadi dalam arah dan kadar cepat yang
berbeda yang satu sama lain tidak ada kaitanya.
Pertumbuhan dan perkembangan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor yang mempengaruhi perkambangan
pada tumbuhan sangat beragam, sehingga keadaan yang terjadi pada tanaman itu
juga sangat berbeda-beda.
- Rumusan Masalah
- Apa pengertian pertumbuhan ?
- Apa pengertian perkembangan ?
- Jelaskan contoh-contoh pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tanaman ?
- Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbahan dan perkembangan ?
- Jelaskan kurva pertumbuhan ?
- Tujuan
untuk
mengetahui :
- pengertian pertumbuhan.
- pengertian perkembangan.
- contoh-contoh pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tanaman.
- faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbahan dan perkembangan.
- kurva pertumbuhan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses
pertambahan volume dan jumlah sel yang menyebabkan bertambah besarnya
ukuran organisme dan bersifat irreversibel. ( tidak akan kembali
keukuran semula) karena adanya permbelahan mitosis atau
pembesaran sel ,dapat pula disebabkan oleh keduanya.
Pertumbuhan
dapat di ukur dan di nyatakan secara kuantitatif, misalnya pengukuran
pertambahan panjang, lebar,atau luas dan dapat pula di ukur pertambahan volume,
masa, berat. Setiap parameter ini menggambarkan sesuatu yang berbeda dan jarang
adanya hubungan sederhana antara mereka dalam organisme yang sedang tumbuh. Hal
ini di sebabkan pertumbuhan seering terjadi dalam arah dan kadar cepat yang
berbeda yakni satu sama lain tidak ada keterkaitan, sehingga perbandingan
linier antara luas dan volume tidak terjadi pada waktu yang bersamaan.
contoh
pertumbuhan yang terjadi pada perkecmbahan biji, pada awalnya terjadi
penyerapan air yang dapat di ikuti oleh
pertumbuhan yang nyata, selanjutnya terjadi pertambahan volume dan berat basah,
tetapi tidak demikian dengan bera keringmya. Bersamaan dengan itu kecambah
bertambah mencolok dalam panjang (tumbuh), tetapi terjadi pengurangan dalam
berat keringnya. Pertambahan ukuran dapat terjadi karena adanya penyerapan air
yang bersifat permanen atau sementara.
Gambar 1.1 Auksanometer (alat untuk mengukur
perrtumbuhan )
(sumber : http://prestasiherfen.blogspot.com/)
Perkembangan
adalah proses pertambahan jenis sel melalui proses diferensiasi sehingga menuju
kedewasaan. Perkembangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan
teratur dan berkembang, seringkali menuju suatu keadaan yang lebih tinggi,
lebih teratur atau lebih kompleks atau dapat pula dikatakan sebagai suatu seri
perubahan pada organisme yang terjadi selama daur hidupnya yang melilputi
pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan dapat terjadi tanpa pertumbuhan dan
demkian juga halnya pertumbuhan yang dapat terjadi tanpa perkembangan, tatapi
kedua proses ini sering bergabung dalam
satu proses.
Perkembangan mewujudkan perubahan
secara bertahap atau berjalan sangat cepat. Pada perkembangan tidak hanya
perubahn secara kuantitatif, tatapi juga menyangkut perubahan kualitatif di
antara sel, jaringan, dan juga organ yang di sebut diferensiasi.
Peristiwa perkembangan
yang penting seperti perkecambahan, perbungaan atau penuaan menghasilkan
perubahan yang mendadak didalam kehidupan atau pola pertumbuhan tumbuhan.
Prosoes-proses perkembangan lainnya berlangsung terus secara lambat atau
bertahap selama separuh atau seluruh hidup tumbuhan.
Contoh perkembangan tumbuhan yang merupakan gabungan
interaksi antara potensi genetik dengan lingkungan. Misalnya , hilangnya
aklorofil dari tumbuhan yang di sebabkan oleh faktor genetic maupun lingkungan.
Biarpun secara genetic tumbuhan mampu mensintesis klorofil, tetapi apabila
lingkugannya tidak menunjang misanya tidak ada cahaya atau tidak menyediakan
mineral yang diperlukan untuk pembentukan klorofil, maka klorofil tadi tidak
akan terbentuk. Sebaliknya meskipun lingkungan sudah menyiapkan segala
kebutuhan untuk sisitesisi kloorofil(cahaya, mineral), tatapi kalau secara
genetic tumbuhan tersebut tidak mampu membentuk klorofil, misanya jamur, maka
klorofil tersebut tidak akan terbentuk. Genetik mengontrol pembentukan enzim-enzim
yang di perlukan dalam sintesis klorofil.
B.
Contoh
Pertumbuhan dan Perkembangan
Gambar 1.2 Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada
tanaman kacang merah. Perhatikan, tanaman tersebut mengalami perubahan yang
tampak jelas.
Seperti
pada gambar di atas, jika kita menanam biji tanaman, biji tersebut akan
menjadi kecambah. Selanjutnya bukan pertambahan ukuran kecambah saja yang
terjadi, namun juga perkembangan ke arah bentuk dewasa tanaman
tersebut.Misalnya, biji yang kamu tanam adalah biji kacang merah, maka setelah
berkecambah, yang terjadi bukan hanya pertambahan ukuran kecambah kacang merah
saja. Seiring dengan waktu, kecambah akan tumbuh membesar membentuk akar, daun,
cabang, dan menghasilkan bunga.
- Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
a. Tahap Awal Pertumbuhan
- Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
- Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia.
- Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung.
b. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula
(calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang
memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
Perkecambahan
biji ada dua macam, yaitu:
·
Tipe perkecambahan di atas
tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula
dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis
selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.
·
Tipe perkecambahan di bawah
tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula
keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan
kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum
sativum).
- Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
a. Pertumbuhan Primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem
primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang
terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa
embrio. Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang
tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya
belum berspesialisasi. Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:
- Jaringan meristem apical
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang
berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer.
- Jaringan meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder.
Contoh yang sering kita temukan adalah kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan
pertumbuhan lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan.
Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae. Contoh yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang
dan akar tumbuhan berkayu atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.
b. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan ini terjadi pada
tumbuhan Dikotiledon dan Gymnospermae.Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh
kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
1.
Kambium
gabus (felogen)
Pertumbuhan
felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung,
yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan
bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.
2.
Kambium fasis (vasikuler)
Berperan
membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah
luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut
arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari
empulur. Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium
ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.
3.
Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan kambium yang membentuk
jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh
dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya
peningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang
berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang
dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan
berdifferensiasi. (Kimball, 1992: 411)
c. Pertumbuhan
Terminal
Terjadi pada
ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif t umbuh. Terdapat 3 daerah (zona)
pertumbuhan dan perkembangan. Daerah pembelahan (daerah meristematik) Merupakan
daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru.
Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis,
dan aktif membelah diri. Daerah pemanjangan merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem.
Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga
menjadi bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh
kali dibandingkan sel-sel meristematik. Daerah diferensiasi merupakan daerah yang terletak di bawah daerah
pemanjangan. Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan
beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan
empulur. Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan
penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).
E.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan terdapat pengaruh dari beberapa faktor, yaitu faktor internal dan
faktor ekternal
a.faktor internal
yaitu faktor yang ada dari dalam
tumbuhan tersebut, misalnya seperti Gen, dan hormon.
1.
Gen
adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya warna bunga, rasa buah, dan
sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Misalnya tanaman yang mempunyai
sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan
cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan
kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak
sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik.
2.
Hormon tumbuhan ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928.
Hormon berasal dari bahasa Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon
tumbuhan disebut fitohormon. Hormon adalah senyawa organik
tumbuhan yang mampu menimbulkan respons fisiologi pada tumbuhan. Hormon tumbuhan
bermacam-macam, tetapi ada lima hormon tumbuhan yang sangat penting, yaitu 1.
Auksin adalah hormon yang berasal dari titik tumbuh tumbuhan, seperti ujung
tunas, kambium, bunga, buah, dan ujung akar. Auksin berfungsi merangsang
pertumbuhan sel ujung batang, pertumbuhan akar lateral dan akar serabut, dan
merangsang pembentukan bunga dan buah. Selain itu, auksin berfungsi mempercepat
aktivitas pembelahan sel titik tumbuh dan menyebabkan diferensiasi sel menjadi
xilem.
2. Sitokinin adalah zat
tumbuh yang pertama kali ditemukan pada batang tembakau.
Hormon ini memiliki beberapa fungsi,
antara lain:
1. Merangsang diferensiasi sel-sel yang
dihasilkan dalam meristem.
2. Menunda pengguguran dan penuaan
daun.
3. Memperkecil dominasi apikal sehingga
mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.
4. Memacu pembelahan sel dalam jaringan
meristematik.
5. Merangsang pembentukan pucuk dan
mampu memecah masa istirahat biji.
3. Giberelin merupakan zat tumbuh yang memiliki sifat
seperti auksin. Giberelin terdapat di hampir semua bagian tanaman, seperti
biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1. Memacu perpanjangan secara abnormal
batang utuh.
2. Mempengaruhi perkembangan bunga dan
buah.
3. Mempengaruhi perkecambahan biji.
4. Merangsang pembelahan dan
pemanjangan sel.
5. Untuk tumbuhan yang kerdil, jika
diberi giberelin akan tumbuh secara normal.
4. Gas etilen dihasilkan oleh buah yang sudah tua,
tetapi masih berwarna hijau yang disimpan dalam kantung tertutup agar cepat
masak. Gas etilen juga berfungsi memacu perkecambahan biji, menebalkan batang,
mendorong gugurnya daun, menunda pembungaan, dan menghambat pemanjangan batang
kecambah.
5. Asam absisat adalah hormon
yang menghambat pertumbuhan tumbuhan. Hormon ini sangat diperlukan tumbuhan
pada saat kondisi lingkungan tidak baik. Contohnya, pada saat musim kering atau
musim dingin, tumbuhan menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan yang
berlebihan. Hal ini dilakukan dengan cara mengatur penutupan dan pembukaan
stomata, terutama pada saat kekurangan air.
b. faktor eksternal
yaitu
faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman, misalnya makanan, air,
suhu, kelembaban, cahaya Dll.
1.
Faktor air dan Nutrisi
Tumbuhan membutuhkan air dan nutrisi
untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrisi ini harus tersedia dalam
jumlah cukup dan seimbang. Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu zat-zat organik dan anorganik. Zat
organik, seperti C, H, O, dan N, sedangkan zat anorganik, seperti Fe, Mg, K,
dan Ca. Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu unsur yang
dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya unsur nitrogen dan fosfor pada
tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Kekurangan magnesium dan kalsium
menyebabkan tanaman mengalami klorosis (daun berwarna pucat).
2.
Faktor Cahaya
Cahaya sangat diperlukan tumbuhan
untuk melakukan fotosintesis. Proses ini menghasilkan zat makanan yang
diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhannya dan untuk disimpan sebagai cadangan
makanan yang bisa dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Efek cahaya meningkatkan kerja enzim
untuk memproduksi zat metabolik untuk pembentukan klorofil. Sedangkan, pada
proses fotosintesis, intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis saat
berlangsung reaksi terang.
3.
Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu
yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut
suhu optimum, Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu.
Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih
cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara
rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di
pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas
pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah
sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan
perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan
pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
4.
Kelembapan
Kelembapan adalah banyaknya kandungan
uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap
pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh
tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali
terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan
stabilitas bentuk sel.
5. Tanah
5. Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang
dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan
nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain,
misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.
F.
Kinetika Tumbuhan Dari Waktu Ke Waktu
Banyak
peneliti merajahkan ukuran atau bobot organisme terhadap waktu, dan ini
menghasilkan kurva pertumbuhan. Sering kurva tersebut di jelaskan dengan fungsi
matematika yang sederhana, misalnya garis lurus atau kurva yang berbentuk S yang
sederhana walaupun proses metabolik dan fisika yang ,manghasilkan kurva terlalu
rumit untuk di jelaskan dengan mengunakan model sederhana, kurva sering berguna
dalam perujukan data yang terukur. Lagi pula koefisien yang harus dimasukan,
agar persamaan cocok dengan kurva, dapat di gunakan untuk mengelompokkan efek
suatu percobaan.
Gambar
1.3 kurva pertumbuhan sigmoid yang hampir sempurna dan kurva laju pertumbuhan
berbentuk lonceng untuk tanaman jagung kurva laju pada b merupakn
turunan pertama (keniringan ) dari kurva pertumbuhan total pada a . (di
gambar berdasarkan data Whaley, 1961)
Kurva pertumbuhan S ( sigmoid ) yang
ideal di hasilkan oleh banyak tumbuhan setahun maupun bertahun. Seperti kurva
1.4 a di atas, dengan mengambil contoh tanaman jagung. Kurva menunjukkan
ukuran kumulatif sebagai fungsi dari waktu. Tiga fase utama biasanya mudah di
kenali fase logaritmik, fase linier, dan fase penuaan ( Sinnott, 1960;
Richards, 1969).
Pada fase logaritmik, ukuran (V)
bertambah secara eksponensial dengan waktu (t). ini berarti bahwa laju
pertumbuhan(dV/dt). Lambat pada awalnya (pada gambar 1.4 b) ,tapi
kemmudian meningkat terus. Laju pertumbuhan berbanding lurus dengan ukuran
organisme , semakin besar organisme maka akan semakin cepat ia tumbuh. Fase
pertumbuhan logaritmik juga di tunjukkan juga oleh sel tunggal, misalnya
bakteri atau khamir, yang setiap produik pembelahannya mampu tumbuhdan membelah
lagi. Pada ahli matematika membandingkan fase logaritmik ini dengan pertumbuhan
uang yang bunganya berbunga. Bunga uang
di bungakan lagi sehingga jumlah totalnya tumbuhan secara eksponensial.
Pada fase linier, pertumbuhan ukuran
berlangsung secara kontras, biasnya pada laju maksimum selama beberapa waktu
lamanya (gambar 1.4 b). (laju pertumbuhan yang konstan di tunjukkan oleh
kemiringan yang konstan pada bagian atas kurva tinggi tanamannya dan oleh
bagian mendatar kurva laju tumbuhan di bagian bawah; yaitu bagian kurva laju
tumbuhan untuk Kapri Alaska dan seluruh kurva untuk kapri Swartbekkie pada
gambar 1.4)
Gambar 1.4 berbagamacam kurva pertumbuhan yang tidak
berbentuk sigmoid seperti yang biasa. (a)
kurva pertumbuhan untuk varietas kaapri yang tinggi. Perhatikan fase linier
yang panjang pada Kapri swartbekkie. (b)
kurva laju pertumbuhan yang di turunkan dari data a, seperti pada gambar 1.3. kurva berbentuk lonceng untuk kapri
Alaska berbeda sedikit-sedikit dari kurva pada ganbar 1.3, tapi bentuk lonceng
malahan tidak muncul untuk Swartbekkie
yang mempunyai laju pertumbuhan konstan yang panjang. (data dari Went, 1957). (c) kurva pertunbuhan dua kultivar ceri
dan satu kultivar persik (data dari Tukey, 1933 dan 1934).
Tidak begitu jelas mengapa laju pertumbuhan pada fase ini
harus konstan, dan bukan sebanding dengan peningkatan ukuran organisme. Tapi,
pada batang tak bercabang fase linier tersebut di sebabkan hanya oleh aktifitas
yang konstan dari meristem apikalnya. Fase penuaan di cirikan oleh laju
pertumbuhan yang menurun(perhatikan penurun kurva laju pada gambar 1.3 b) saat tumbuhan sudah mencapai
kematangan dan mulai mulai menua.
Walaupun kurva pada gambar 1.3 mewakili banyak spesies, kurva pertumbuhan
spesies dan organ lain sering berbeda. Pada gambar 1.3 hampir tidak terlihat
maka fase logaroitmik dam fase permukaan hampir menyambung. Yang lebih lazim ,
fase liniernya panjang. Kapri swartbekkie (gambar 1.4) merupakn contoha yang agak
ekstrem. Laju tumbuhnya konstan, yaitu pada pertambahan tinggi sekitar 21 mm
per hari, selama hampir 2 bulan.(fase penuaan tidak terlihat,walaupun
sebenarnya terjadi kemudian). Kapri Alaska, kultivar jenis tinggi lainnya,
memperlihatkan kurva pertumbuhan ynag lebih sigmoid dan kurva laju berbentuk
lonceng yang mendatar di bagian atlasnya karena fase liniernya panjang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pertumbuhan adalah suatu proses
pertumbuhan ukuran dan volume serta jumlah secara irreversibel, yaitu tidak
dapat kembali ke bentuk semula. Adapun perkembangan merupakan suatu proses
menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah sebagai berikut.
Faktor eksternal atau lingkungan
yang berpengaruh adalah faktor iklim, tanah dan biologis.Faktor internal
(dalam) terdiri atas faktor intrasel yaitu sifat dari induknya, dan faktor
intersel yaitu macam-macam hormon antara lain auksin, giberelin, sitokinin,
asam absisat, etilen, asam traumalin, dan kalin.
Saran
Dengan di bentuknya makalah ini saya
sebagai penulis berharap kita semua dapat lebih menghargai seberapa pentingnya
tumbuhan tumbuhan bagi kehidupan kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Sastamihardja,dardjat.
penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi ITB.1976.
Salisbury,Frank B. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Penerbit ITB .Bandung. 1995.
http://prestasiherfen.blogspot.com/2010/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan.html.
di akses pada 5 oktober 2012.
file:///F:/PERK.%20TUMB/Bab%201.%20Pertumbuhan%20dan%20Perkembangan%20%C2%AB%20United%20Science.html.
file:///F:/PERK.%20TUMB/Bab%201.%20Pertumbuhan%20dan%20Perkembangan%20%C2%AB%20United%20Science.htm.
http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/12/pertumbuhan-danperkembangan/.diakses
pada 7 oktober 2012.
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/16/pertumbuhan-dan-perkembangan-serta-faktor-yang-mempengaruhi/
Tabe Kak, Nama penulisnya siapa
BalasHapus(Buat Tugas)