Senin, 23 Desember 2013

MAKALAH Pertumbuhan dan perkembangan’



BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Sedikit sekali perbedaan antara perkembangan dan pertumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu koordinasi yang baik dari banyak peristiwa pada tahap yang berbeda, yaitu dari tahap biofisika ke tahap organisme dan menghasilkan suatu organisme yang utuh dan lengkap. Prosesnya sangat kompleks dan banyak cara berbeda untuk dapat memahaminya.
Pemahaman kita terhadap perkembangan tumbuh dengan cepat, tetapi banyak aspek merupakan subyek yang di perdebatkan atau belum di ketahui. Untuk hal-hal seperti ini masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang sampai sekarang belum terjawab.
Kita dapat memisahkan konsep pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan selalu menunjukkan suatu pertambahan dalam ukuran dengan menghilangkan konsep-konsep yang menyangkut perubahan kualitas seperti halnya pengertian mencapai ukuran penuh atau kedewasaan, yang tidak relevan dengan pengertian proses pertambahan. Meskipun demikian konsep sederhana mengenai pertambahan ukuran mengalami kesukaran juga karena banyak cara untuk mengukurnya. Pertumbuhan dapat di ukur sebagai pertambahan panjang, lebar, atau luas, tetapi dapat pula di ukur berdasarkan pertambahan volume, masa atau berat. Setiap parameter ini menggambarkan sesuatu yang berbeda dan jarang adanya hubungan sederhana antara mereka dalam organisme yang sedang tumbuh. Hal ini disebabkan pertumbuhan sering terjadi dalam arah dan kadar cepat yang berbeda yang satu sama lain tidak ada kaitanya.
Pertumbuhan dan perkembangan  di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor yang mempengaruhi perkambangan pada tumbuhan sangat beragam, sehingga keadaan yang terjadi pada tanaman itu juga sangat berbeda-beda.

  1. Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian pertumbuhan ?
  2. Apa pengertian perkembangan ?
  3. Jelaskan contoh-contoh pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tanaman ?
  4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbahan dan perkembangan ?
  5. Jelaskan kurva pertumbuhan ?
  1. Tujuan
untuk mengetahui  :
  1. pengertian pertumbuhan.
  2. pengertian perkembangan.
  3. contoh-contoh pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tanaman.
  4. faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbahan dan perkembangan.
  5.  kurva pertumbuhan.
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume  dan jumlah sel yang menyebabkan bertambah besarnya ukuran organisme  dan bersifat irreversibel. ( tidak akan kembali keukuran  semula) karena adanya permbelahan mitosis atau pembesaran sel ,dapat pula disebabkan oleh keduanya.
 Pertumbuhan dapat di ukur dan di nyatakan secara kuantitatif, misalnya pengukuran pertambahan panjang, lebar,atau luas dan dapat pula di ukur pertambahan volume, masa, berat. Setiap parameter ini menggambarkan sesuatu yang berbeda dan jarang adanya hubungan sederhana antara mereka dalam organisme yang sedang tumbuh. Hal ini di sebabkan pertumbuhan seering terjadi dalam arah dan kadar cepat yang berbeda yakni satu sama lain tidak ada keterkaitan, sehingga perbandingan linier antara luas dan volume tidak terjadi pada waktu yang bersamaan.
contoh pertumbuhan yang terjadi pada perkecmbahan biji, pada awalnya terjadi penyerapan air  yang dapat di ikuti oleh pertumbuhan yang nyata, selanjutnya terjadi pertambahan volume dan berat basah, tetapi tidak demikian dengan bera keringmya. Bersamaan dengan itu kecambah bertambah mencolok dalam panjang (tumbuh), tetapi terjadi pengurangan dalam berat keringnya. Pertambahan ukuran dapat terjadi karena adanya penyerapan air yang bersifat permanen atau sementara.

Gambar 1.1 Auksanometer (alat untuk mengukur perrtumbuhan )
(sumber : http://prestasiherfen.blogspot.com/)
Perkembangan adalah proses pertambahan jenis sel melalui proses diferensiasi sehingga menuju kedewasaan. Perkembangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan teratur dan berkembang, seringkali menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur atau lebih kompleks atau dapat pula dikatakan sebagai suatu seri perubahan pada organisme yang terjadi selama daur hidupnya yang melilputi pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan dapat terjadi tanpa pertumbuhan dan demkian juga halnya pertumbuhan yang dapat terjadi tanpa perkembangan, tatapi kedua proses ini  sering bergabung dalam satu proses.
Perkembangan mewujudkan perubahan secara bertahap atau berjalan sangat cepat. Pada perkembangan tidak hanya perubahn secara kuantitatif, tatapi juga menyangkut perubahan kualitatif di antara sel, jaringan, dan juga organ yang di sebut diferensiasi.
Peristiwa perkembangan yang penting seperti perkecambahan, perbungaan atau penuaan menghasilkan perubahan yang mendadak didalam kehidupan atau pola pertumbuhan tumbuhan. Prosoes-proses perkembangan lainnya berlangsung terus secara lambat atau bertahap selama separuh atau seluruh hidup tumbuhan. 
Contoh perkembangan tumbuhan yang merupakan gabungan interaksi antara potensi genetik dengan lingkungan. Misalnya , hilangnya aklorofil dari tumbuhan yang di sebabkan oleh faktor genetic maupun lingkungan. Biarpun secara genetic tumbuhan mampu mensintesis klorofil, tetapi apabila lingkugannya tidak menunjang misanya tidak ada cahaya atau tidak menyediakan mineral yang diperlukan untuk pembentukan klorofil, maka klorofil tadi tidak akan terbentuk. Sebaliknya meskipun lingkungan sudah menyiapkan segala kebutuhan untuk sisitesisi kloorofil(cahaya, mineral), tatapi kalau secara genetic tumbuhan tersebut tidak mampu membentuk klorofil, misanya jamur, maka klorofil tersebut tidak akan terbentuk. Genetik mengontrol pembentukan enzim-enzim yang di perlukan dalam sintesis klorofil.
B.     Contoh Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Gambar 1.2 Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tanaman kacang merah. Perhatikan, tanaman tersebut mengalami perubahan yang tampak jelas.
Seperti pada gambar di atas, jika kita menanam biji tanaman, biji tersebut akan menjadi kecambah. Selanjutnya bukan pertambahan ukuran kecambah saja yang terjadi, namun juga perkembangan ke arah bentuk dewasa tanaman tersebut.Misalnya, biji yang kamu tanam adalah biji kacang merah, maka setelah berkecambah, yang terjadi bukan hanya pertambahan ukuran kecambah kacang merah saja. Seiring dengan waktu, kecambah akan tumbuh membesar membentuk akar, daun, cabang, dan menghasilkan bunga.
  1. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan



a.    Tahap Awal Pertumbuhan
  1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
  2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia.
  3.  Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung.
b. Perkecambahan
          Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
                     Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
·         Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.
·         Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).
  1. Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
a. Pertumbuhan Primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio. Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi. Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:
  1.  Jaringan meristem apical
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer.
  1. Jaringan meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh yang sering kita temukan adalah kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan pertumbuhan lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan.
Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Contoh yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan berkayu atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.
b. Pertumbuhan Sekunder
                    Pertumbuhan ini terjadi pada tumbuhan Dikotiledon dan Gymnospermae.Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
1.         Kambium gabus (felogen)
                    Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.
2.          Kambium fasis (vasikuler)
                    Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur. Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.
3.          Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi. (Kimball, 1992: 411)
c. Pertumbuhan Terminal
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif t      umbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan. Daerah pembelahan (daerah meristematik) Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.   Daerah pemanjangan merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel meristematik.  Daerah diferensiasi merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).

E.     Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan terdapat pengaruh dari beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor ekternal
a.faktor internal
            yaitu faktor yang ada dari dalam tumbuhan tersebut, misalnya seperti Gen, dan hormon.
1.                  Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya warna bunga, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Misalnya tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik.
2.                  Hormon tumbuhan ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon. Hormon adalah senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respons fisiologi pada tumbuhan. Hormon tumbuhan bermacam-macam, tetapi ada lima hormon tumbuhan yang sangat penting, yaitu 1. Auksin adalah hormon yang berasal dari titik tumbuh tumbuhan, seperti ujung tunas, kambium, bunga, buah, dan ujung akar. Auksin berfungsi merangsang pertumbuhan sel ujung batang, pertumbuhan akar lateral dan akar serabut, dan merangsang pembentukan bunga dan buah. Selain itu, auksin berfungsi mempercepat aktivitas pembelahan sel titik tumbuh dan menyebabkan diferensiasi sel menjadi xilem.
2. Sitokinin adalah zat tumbuh yang pertama kali ditemukan pada batang tembakau.
Hormon ini memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1.      Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.
2.      Menunda pengguguran dan penuaan daun.
3.      Memperkecil dominasi apikal sehingga mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.
4.      Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.
5.      Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah masa istirahat biji.
3. Giberelin merupakan zat tumbuh yang memiliki sifat seperti auksin. Giberelin terdapat di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1.      Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh.
2.      Mempengaruhi perkembangan bunga dan buah.
3.      Mempengaruhi perkecambahan biji.
4.      Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.
5.      Untuk tumbuhan yang kerdil, jika diberi giberelin akan tumbuh secara normal.
4. Gas etilen dihasilkan oleh buah yang sudah tua, tetapi masih berwarna hijau yang disimpan dalam kantung tertutup agar cepat masak. Gas etilen juga berfungsi memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, menunda pembungaan, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
5. Asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tumbuhan. Hormon ini sangat diperlukan tumbuhan pada saat kondisi lingkungan tidak baik. Contohnya, pada saat musim kering atau musim dingin, tumbuhan menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. Hal ini dilakukan dengan cara mengatur penutupan dan pembukaan stomata, terutama pada saat kekurangan air.
b. faktor eksternal
            yaitu faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman, misalnya makanan, air, suhu, kelembaban, cahaya Dll.
1.    Faktor air dan Nutrisi
            Tumbuhan membutuhkan air dan nutrisi untuk  pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang. Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu zat-zat organik dan anorganik. Zat organik, seperti C, H, O, dan N, sedangkan zat anorganik, seperti Fe, Mg, K, dan Ca. Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu unsur yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya unsur nitrogen dan fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Kekurangan magnesium dan kalsium menyebabkan tanaman mengalami klorosis (daun berwarna pucat).
2.    Faktor Cahaya
Cahaya sangat diperlukan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Proses ini menghasilkan zat makanan yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhannya dan untuk disimpan sebagai cadangan makanan yang bisa dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik untuk pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang.
3.        Suhu
            Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
4.        Kelembapan
            Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
5. Tanah
            Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.
F.             Kinetika Tumbuhan Dari Waktu Ke Waktu
            Banyak peneliti merajahkan ukuran atau bobot organisme terhadap waktu, dan ini menghasilkan kurva pertumbuhan. Sering kurva tersebut di jelaskan dengan fungsi matematika yang sederhana, misalnya garis lurus atau kurva yang berbentuk S yang sederhana walaupun proses metabolik dan fisika yang ,manghasilkan kurva terlalu rumit untuk di jelaskan dengan mengunakan model sederhana, kurva sering berguna dalam perujukan data yang terukur. Lagi pula koefisien yang harus dimasukan, agar persamaan cocok dengan kurva, dapat di gunakan untuk mengelompokkan efek suatu percobaan.
Gambar 1.3 kurva pertumbuhan sigmoid yang hampir sempurna dan kurva laju pertumbuhan berbentuk lonceng untuk tanaman jagung kurva laju pada b merupakn turunan pertama (keniringan ) dari kurva pertumbuhan total pada a . (di gambar berdasarkan data Whaley, 1961)
            Kurva pertumbuhan S ( sigmoid ) yang ideal di hasilkan oleh banyak tumbuhan setahun maupun bertahun. Seperti kurva 1.4 a di atas, dengan mengambil contoh tanaman jagung. Kurva menunjukkan ukuran kumulatif sebagai fungsi dari waktu. Tiga fase utama biasanya mudah di kenali fase logaritmik, fase linier, dan fase penuaan ( Sinnott, 1960; Richards, 1969).
            Pada fase logaritmik, ukuran (V) bertambah secara eksponensial dengan waktu (t). ini berarti bahwa laju pertumbuhan(dV/dt). Lambat pada awalnya (pada gambar 1.4 b) ,tapi kemmudian meningkat terus. Laju pertumbuhan berbanding lurus dengan ukuran organisme , semakin besar organisme maka akan semakin cepat ia tumbuh. Fase pertumbuhan logaritmik juga di tunjukkan juga oleh sel tunggal, misalnya bakteri atau khamir, yang setiap produik pembelahannya mampu tumbuhdan membelah lagi. Pada ahli matematika membandingkan fase logaritmik ini dengan pertumbuhan uang yang bunganya berbunga. Bunga uang  di bungakan lagi sehingga jumlah totalnya tumbuhan secara eksponensial.
            Pada fase linier, pertumbuhan ukuran berlangsung secara kontras, biasnya pada laju maksimum selama beberapa waktu lamanya (gambar 1.4 b). (laju pertumbuhan yang konstan di tunjukkan oleh kemiringan yang konstan pada bagian atas kurva tinggi tanamannya dan oleh bagian mendatar kurva laju tumbuhan di bagian bawah; yaitu bagian kurva laju tumbuhan untuk Kapri Alaska dan seluruh kurva untuk kapri Swartbekkie pada gambar 1.4)
Gambar 1.4 berbagamacam kurva pertumbuhan yang tidak berbentuk sigmoid seperti yang biasa. (a) kurva pertumbuhan untuk varietas kaapri yang tinggi. Perhatikan fase linier yang panjang pada Kapri swartbekkie. (b) kurva laju pertumbuhan yang di turunkan dari data a, seperti pada gambar 1.3. kurva berbentuk lonceng untuk kapri Alaska berbeda sedikit-sedikit dari kurva pada ganbar 1.3, tapi bentuk lonceng malahan  tidak muncul untuk Swartbekkie yang mempunyai laju pertumbuhan konstan yang panjang. (data dari Went, 1957). (c) kurva pertunbuhan dua kultivar ceri dan satu kultivar persik (data dari Tukey, 1933 dan 1934).
Tidak begitu jelas mengapa laju pertumbuhan pada fase ini harus konstan, dan bukan sebanding dengan peningkatan ukuran organisme. Tapi, pada batang tak bercabang fase linier tersebut di sebabkan hanya oleh aktifitas yang konstan dari meristem apikalnya. Fase penuaan di cirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun(perhatikan penurun kurva laju pada gambar 1.3 b) saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai mulai menua.
Walaupun kurva pada gambar 1.3 mewakili banyak spesies, kurva pertumbuhan spesies dan organ lain sering berbeda. Pada gambar 1.3 hampir tidak terlihat maka fase logaroitmik dam fase permukaan hampir menyambung. Yang lebih lazim , fase liniernya panjang. Kapri swartbekkie (gambar 1.4) merupakn contoha yang agak ekstrem. Laju tumbuhnya konstan, yaitu pada pertambahan tinggi sekitar 21 mm per hari, selama hampir 2 bulan.(fase penuaan tidak terlihat,walaupun sebenarnya terjadi kemudian). Kapri Alaska, kultivar jenis tinggi lainnya, memperlihatkan kurva pertumbuhan ynag lebih sigmoid dan kurva laju berbentuk lonceng yang mendatar di bagian atlasnya karena fase liniernya panjang.













BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan volume serta jumlah secara irreversibel, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Adapun perkembangan merupakan suatu proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah sebagai berikut.
Faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh adalah faktor iklim, tanah dan biologis.Faktor internal (dalam) terdiri atas faktor intrasel yaitu sifat dari induknya, dan faktor intersel yaitu macam-macam hormon antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen, asam traumalin, dan kalin.

Saran
Dengan di bentuknya makalah ini saya sebagai penulis berharap kita semua dapat lebih menghargai seberapa pentingnya tumbuhan tumbuhan bagi kehidupan kita.











DAFTAR PUSTAKA
Sastamihardja,dardjat. penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi ITB.1976.
Salisbury,Frank B. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Penerbit ITB  .Bandung. 1995.
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/16/pertumbuhan-dan-perkembangan-serta-faktor-yang-mempengaruhi/

1 komentar: